Juventus Memperkuat Skuad dengan Penandatanganan João Mario
Langkah Strategis Juventus di Bursa Transfer
Musim panas 2025 menjadi ajang pembenahan skuad bagi Juventus, dan langkah besar telah diambil dengan merekrut João Mario dari Benfica. Gelandang berusia 32 tahun itu resmi diperkenalkan sebagai bagian dari proyek baru Bianconeri di bawah arahan manajer anyar, Thiago Motta. Sebelumnya, João Mario sempat bermain di Inter Milan dan memiliki pengalaman panjang di kancah Eropa.
Transfer ini menandai kembalinya sang gelandang ke Serie A setelah membela Benfica selama beberapa musim terakhir. Ia dikenal sebagai pemain yang mampu bermain di berbagai posisi lini tengah dan membawa kombinasi pengalaman, ketenangan, serta kemampuan distribusi bola yang solid. Juventus menyambut kedatangan João Mario dengan harapan ia bisa menjadi sosok pemimpin di ruang ganti dan memberikan kestabilan di tengah lapangan.
Pentingnya Stabilitas di Lini Tengah Juventus

Lini tengah Juventus membutuhkan pembenahan pasca beberapa musim yang inkonsisten. João Mario diharapkan memberi tambahan kualitas di tengah, terutama karena musim yang padat dengan tiga kompetisi besar—Serie A, Liga Champions, dan Coppa Italia. Kehadiran Mario juga akan menambah kedalaman skuad yang sebelumnya telah diisi pemain seperti Manuel Locatelli, Adrien Rabiot, dan Nicolò Fagioli.
João Mario membawa ketenangan dalam mengatur tempo serta mampu membaca permainan dengan sangat baik. Ia bukan hanya gelandang bertahan yang solid, tetapi juga bisa mengisi peran sebagai playmaker ketika dibutuhkan. Musim lalu bersama Benfica, ia mencetak 9 gol dan memberikan 5 assist di semua kompetisi, catatan yang menunjukkan kemampuannya berkontribusi dalam fase menyerang.
Kemampuan pemain Portugal ini dalam menjaga posisi, mengatur sirkulasi bola, dan melakukan pressing menjadikannya aset berharga. Juventus memerlukan sosok seperti itu untuk menjaga keseimbangan permainan, terutama menghadapi tim-tim besar Eropa.
AC Milan Prioritaskan Transfer Dusan Vlahovic
Ambisi Milan Menguatkan Lini Serang
Di sisi lain, AC Milan juga aktif di bursa transfer musim ini. Fokus utama Rossoneri adalah mengamankan tanda tangan Dusan Vlahovic, yang kini menjadi target prioritas klub. Setelah Juventus bersedia melepas striker asal Serbia itu, Milan bergerak cepat dan dilaporkan sudah mengadakan kontak intensif dengan agen Vlahovic sejak awal Juli.
Pemain berusia 25 tahun itu masih menjadi salah satu striker paling potensial di Eropa. Meski musim lalu diganggu oleh cedera, ia berhasil mencetak 12 gol dalam 28 pertandingan Serie A. Milan melihat Vlahovic sebagai pengganti ideal untuk Olivier Giroud, yang telah meninggalkan klub di akhir musim lalu. Kombinasi kekuatan fisik, ketajaman di depan gawang, dan kemampuan menahan bola membuatnya sangat cocok dengan filosofi permainan Milan.
Masa Depan Lini Depan Milan
Jika Milan sukses mendatangkan Vlahovic, mereka akan memiliki aset jangka panjang yang bisa memimpin lini serang selama bertahun-tahun. Dengan Rafael Leão dan Christian Pulisic di sisi sayap, Vlahovic bisa menjadi pusat dari formasi menyerang yang cepat dan dinamis. Kehadiran pemain muda seperti Luka Jović atau Noah Okafor juga memberi fleksibilitas dalam rotasi lini depan.
Langkah ini menunjukkan keseriusan AC Milan dalam memperkuat skuad untuk kembali bersaing di papan atas Serie A dan tampil lebih kompetitif di Liga Champions. CEO klub, Giorgio Furlani, juga menegaskan bahwa Milan berkomitmen penuh pada visi jangka panjang yang dibangun bersama pelatih Paulo Fonseca.
Dengan penguatan di sektor penyerang dan rencana strategis yang matang, AC Milan tampaknya ingin mengakhiri dominasi Juventus dan Inter di kompetisi domestik. Transfer Vlahovic, jika terealisasi, bisa menjadi katalis penting dalam ambisi mereka.
Kesimpulan: Serie A Semakin Kompetitif
Dengan João Mario resmi bergabung ke Juventus dan Dusan Vlahovic menjadi target serius AC Milan, Serie A memasuki fase baru persaingan antarklub elite. Kedua raksasa Italia tersebut menunjukkan ambisi besar dalam menyambut musim 2025/26 dengan membangun skuad yang lebih solid dan kompetitif.
Juventus berinvestasi dalam pengalaman dan stabilitas lini tengah, sementara Milan mengincar kekuatan ofensif jangka panjang. Jika kedua transfer ini berjalan sesuai harapan, para penggemar bisa menantikan pertarungan menarik yang sarat kualitas, strategi, dan determinasi dalam perebutan gelar domestik maupun kejayaan di Eropa.
